penerapan Digital Marketing dan Internet Sehat dalam Menciptakan Wirausaha Mandiri di lingkungan Keluarahan Pondok Labu bagi Kader PKK. - Menu

Breaking

Wednesday, April 12, 2017

penerapan Digital Marketing dan Internet Sehat dalam Menciptakan Wirausaha Mandiri di lingkungan Keluarahan Pondok Labu bagi Kader PKK.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi dunia bisnis telah membawa angin segar dan arah baru dunia bisnis. Jika dulu seseorang hanya dapat melakukan aktifitas jual-beli secara konvensional (face to face), kini aktifitas tersebut dapat dilakukan secara maya. Keberadaan akses internet telah mampu menjadi jembatan komunikasi antar pengusaha baik dalam kancah domestik maupun internasional. Tidak hanya itu, bahkan melalui internet tersebut mereka membentuk kelompok-kelompok tertentu sebagai jaringan bisnis mereka. Misalnya, melalui akun email, seorang pengusaha dapat membuat mailing list. Hal ini mengakibatkan penyebaran informasi menjadi sangat cepat,dalam hitungan menit bahkan dalam hitungan detik sekalipun. Selain itu, wilayah penyebarannya pun tidak hanya dalam kancah domestik, tetapi juga internasional. Dengan demikian, seorang pengusaha dapat memasarkan produknya dalam jangkauan yang luas, baik domestik maupun internasional.
Fenomena tersebut kini terjadi di berbagai negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia, penerapan dan pemanfaatan TIK telah meliputi hampir semua sektor pembangunan termasuk usaha dan industri. Pada sektor usaha dan industri, pemanfaatan TIK tidak hanya untuk industri skala besar, tetapi juga dilakukan untuk usaha mikro kecil dan menengah. Dalan hal ini, TIK berpeluang menjadi kunci sukses dalam sektor industri khususnya usaha kecil menengah (UKM) melalui e-Business.
TIK dan e-commerce menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusaha perempuan di banyak negara berkembang. Perempuan merupakan pelaku pasar terbanyak di bidang usaha mikro kecil dan menengah, karena dapat menghemat waktu dan uang, sambil meraih pelanggan baru di pasar domestik dan pasar internasional. Kisah-kisah sukses dalam usaha business-to-consumer (B2C) atau eretailing diperoleh dari semua wilayah negara berkembang, yang membuktikan betapa para perempuan telah memanfaatkan internet untuk memperluas basis pelanggan mereka di pasaran luar, mampu menggabungkan tugas-tugas rumah tangga dengan usaha dagang yang lancar. Akan tetapi, sekalipun e-retailing mendapat sorotan positif, jangkauan dan penyebarannya di bagian-bagian dunia miskin masih kecil, terutama para perempuan yang bekerja di usaha-mikro dan sektor informal masih jauh dari jangkauan teknologi-teknologi yang baru (BAPPENAS-UNDP, 2010: 10).
Menurut sensus ekonomi BPS pada tahun 2006, jumlah UKM keseluruhan di Indonesia ada 22.513.552 UKM. Dua tahun berikutnya, di tahun 2008, jumlah usaha mikro kecil menengah sebesar 46 juta dan 60% pengelolanya perempuan. Dengan jumlah sebesar itu, peran perempuan menjadi cukup besar bagi ketahanan ekonomi karena mampu menciptakan lapangan kerja baru dan TIK dapat menjadi sarana efektif untuk pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. Selain itu, penggunaan TIK membantu perempuan di beberapa bidang seperti perdagangan dan kewirausahaan sebagai sumber informasi dan sarana mempromosikan serta memasarkan produk. Dengan kata lain, TIK dapat menjadi alat yang efektif bagi para perempuan usaha kecil menengah untuk mengembangkan usahanya. Pemanfaatan TIK untuk bisnis, dapat dikembangkan seiring maraknya bisnis online berbasis internet dan banyak perempuan mempergunakan karena lebih fleksibel dalam menjalankan bisnisnya, dan hal ini telah menjadi sebuah fenomena baru.
Oleh karena itu, kami para pengajar di AMIK BSI Jakarta ingin mlakukan pengabdian masyarakat bertemakan penerapan Digital Marketing dan Internet Sehat dalam Menciptakan Wirausaha Mandiri di lingkungan Keluarahan Pondok Labu bagi Kader PKK.
 


No comments:

Post a Comment